Halaman

Selasa, 17 Ogos 2010

Kejadian-kejadian misteri di Perang Gaza


Gaza , itulah nama hamparan tanah yang luasnya tidak lebih dari 360 km persegi. Berada di Palestin Selatan, “potongan” itu “tersepit” di antara tanah yang dikuasai penjajah Zionis Israel, Mesir, dan lautan Mediteranean, serta dikepung dengan tembok di sepanjang daratannya.

Sudah lama Israel “bernafsu” menguasai wilayah ini. Sudah banyak cara yang mereka lakukan untuk menundukkan kota kecil ini. Israel membuat pelbagai sekatan supaya rakyat Gaza kesulitan memperolehi bahan makanan, ubat-ubatan, dan senjata, telah dilakukan sejak 2006 hingga kini. Namun, penduduk Gaza tetap bertahan, bahkan perlawanan Gaza atas penjajahan Zionis semakin menguat.Namun, sekali lagi, negara yang tergolong memiliki militer terkuat di dunia ini tidak mampu menguasai Gaza.

Dunia juga menyaksikan bagaimana kapal-kapal bantuan dari negara lain dihalang dari memasuki Gaza. Umat Islam yang peka risau tetapi negara-negara kuasa veto buat tak tahu malah bersengkokol dengan Israel . Pemimpin-pemimpin negara Islam juga seperti malu-malu alah dengan Amerika kecuali dua Perdana Menteri yang lantang menyelar Israel dan Amerika iaitu Mahmoud Ahmadinejad, PM Iran dan yang terkini PM Turki, Recep Tayyip Erdogan.

Di atas kertas, kemampuan senjata AK 47, roket anti tank RPG, ranjau, serta beberapa jenis roket buatan lokal yang biasa dipakai para mujahidin Palestin, tidak akan mampu menghadapi pasukan Israel yang didukung kereta kebal Merkava yang dikenali terhebat di dunia. Apalagi menghadapi pesawat tempur canggih F-16, helikopter tempur Apache, serta ribuan tan “bom canggih” buatan Amerika Syarikat.

Akan tetapi di sana ada “kekuatan lain” yang membuat para Mujahidin mampu membuat “kaum pengganas” itu tidak dapat menguasai Gaza , walau mereka hanya dengan berbekalkan senjata-senjata “kuno”.

Itulah pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala yang diberikan kepada para pejuangnya yang taat dan ikhlas. Kisah tentang munculnya “pasukan lain” yang ikut bertempur bersama para mujahidin, semerbak harum jasad para syuhada, serta beberapa peristiwa “aneh” lainnya selama pertempuran, telah beredar di kalangan masyarakat Gaza, ditulis para wartawan, bahkan disiarkan para khatib Palestin di khutbah-khutbah Jumat mereka.

Pasukan “Berseragam Putih” di Gaza
Ada “pasukan lain” membantu para mujahidin Palestin. Pasukan Israel sendiri mengakui adanya pasukan berseragam putih itu.

Suatu hari di penghujung Januari 2009, sebuah rumah milik keluarga Dardunah yang berada di antara Jabal Al Kasyif dan Jabal Ar Rais, tepatnya di jalan Al Qaram, didatangi oleh sekelompok pasukan Israel.

Seluruh anggota keluarga diperintahkan duduk di sebuah ruangan. Salah seorang anak lelaki disoal siasat mengenai ciri-ciri para pejuang al-Qassam.

Saat disoal siasat, sebagaimana ditulis laman Filisthin Al Aan (25/1/2009), mengutip cerita seorang mujahidin al-Qassam, lelaki itu menjawab dengan jujur bahwa para pejuang al-Qassam mengenakan baju hitam-hitam. Akan tetapi tentera Israel itu malah marah dan memukulnya hingga pemuda malang itu pengsan.

Selama tiga hari berturut-turut, setiap ditanya, lelaki itu menjawab bahwa para pejuang al-Qassam memakai seragam hitam. Akhirnya, tentera itu naik pitam dan mengatakan dengan keras, “Wahai pembohong! Mereka itu berseragam putih!”

Cerita lain yang disampaikan penduduk Palestin di laman milik Brigade Izzuddin al-Qassam, Multaqa al-Qasami, juga menyebutkan adanya “pasukan lain” yang tidak dikenali. Awalnya, sebuah ambulan dihentikan oleh sekelompok pasukan Israel . Pemandunya ditanya apakah dia berasal dari kelompok Hamas atau Fatah? Pemandu malang itu menjawab, “Saya bukan kelompok mana-mana. Saya cuma pemandu ambulan.”

Akan tetapi tentera Israel itu masih bertanya, “Pasukan yang berpakaian putih-putih dibelakangmu tadi, dari pasukan mana?” Si pemandu pun kebingungan, kerana ia tidak melihat seorangpun yang berada di belakangnya. “Saya tidak tahu,” jawapan satu-satunya yang ia miliki.

Suara Tak Bersumber

Ada lagi kisah karamah mujahidin yang kali ini disebutkan oleh khatib masjid Izzuddin Al Qassam di wilayah Nashirat Gaza yang telah ditayangkan oleh TV channel Al Quds, yang juga ditulis oleh Dr Aburrahman Al Jamal di laman Al Qassam dengan judul Ayaat Ar Rahman fi Jihad Al Furqan (Ayat-ayat Allah dalam Jihad Al Furqan).

Khatib bercerita, seorang pejuang telah menanam sebuah periuk api yang telah disiapkan untuk menyambut pasukan Zionis yang melalui jalan tersebut.

“Saya telah menanam sebuah ranjau. Saya kemudian melihat sebuah helikopter menurunkan sejumlah besar pasukan disertai tank-tank yang beriringan menuju jalan tempat saya menanam periuk api” kata pejuang tadi.

Akhirnya, sang pejuang memutuskan untuk kembali ke markas kerana mengira periuk api itu tidak akan bekerja seoptimanya. Maklum, jumlah musuh amat ramai.

Akan tetapi, sebelum beranjak meninggalkan lokasi, pejuang itu mendengar suara “Utsbut, tsabatkallah” yang maknanya kurang lebih, “tetaplah di tempat maka Allah menguatkanmu.” Ucapan itu ia dengar berulang-ulang sebanyak tiga kali.

“Saya mencari sekeliling untuk mengetahui siapa yang mengatakan hal itu kapada saya. Akan tetapi saya malah terkejut, karena tidak ada seorang pun yang bersama saya,” ucap mujahidin itu, sebagaimana ditirukan sang khatib.

Akhirnya sang mujahid memutuskan untuk tetap berada di lokasi. Ketika sebuah kereta kebal melewati periuk api yang tertanam, sesuatu yang “ajaib” terjadi. Periuk api itu tiba-tiba meledak amat dahsyat. Kereta kebal yang berada di dekatnya turut hancur. Ramai tentera Israel meninggal terus. Sebahagian dari mereka terpaksa diangkut oleh helikopter. “Sedangkan saya sendiri dalam keadaan selamat,” kata mujahid itu lagi, melalui lidah khatib.

Cerita yang disampaikan oleh seorang penulis Mesir, Hisyam Hilali, dalam situs alraesryoon. com, ikut mendukung kisah-kisah sebelumnya. Abu Mujahid, salah seorang pejuang yang melakukan ribath (berjaga) mengatakan, “Ketika saya mengamati gerakan tank-tank di perbatasan kota , dan tidak ada seorang pun di sekitar, akan tetapi saya mendengar suara orang yang bertasbih dan beritighfar. Saya berkali-kali mencoba untuk memastikan asal suara itu, akhirnya saya memastikan bahwa suara itu tidak keluar kecuali dari bebatuan dan pasir.”

Cerita mengenai “pasukan tidak dikenal” juga datang dari seorang penduduk rumah tersusun wilayah Tal Islam yang hendak meninggalkan rumah bersama keluarganya untuk menyelamatkan diri dari serangan Israel .

Di tangga rumah ia melihat beberapa pejuang menangis. “Kenapa kalian menangis?” tanyanya.

“Kami menangis bukan karena khuatir keadaan diri kami atau takut dari musuh. Kami menangis kerana bukan kami yang bertempur. Di sana ada kelompok lain yang bertempur memporak-porandakan musuh, dan kami tidak tahu dari mana mereka datang,” jawabnya

Saksi Tentera Israel

Cerita tentang “serdadu berseragam putih” tak hanya diungkap oleh mujahidin Palestin atau warga Gaza . Beberapa tentera pasukan Israel sendiri menyatakan hal serupa.

Laman Al-Qassam memberitakan bahwa TV Channel 10 milik Israel telah menyiarkan seorang anggota pasukan yang ikut serta dalam pertempuran Gaza dan kembali dalam keadaan buta.

“Ketika saya berada di Gaza , seorang tentara berpakaian putih mendatangi saya dan menaburkan pasir di mata saya, hingga saat itu juga saya buta,” kata anggota pasukan ini.

Di tempat lain ada tentera Israel yang mengatakan mereka pernah berhadapan dengan “hantu”. Mereka tidak diketahui dari mana asalnya, bila munculnya, dan ke mana menghilangnya.

Masih dari Channel 10, seorang tentera Israel lainnya mengatakan, “Kami berhadapan dengan pasukan berbaju putih-putih berjanggut panjang. Kami tembak dengan senjata, akan tetapi mereka tidak mati.”

Cerita ini menarik perhatian ramai penonton. Mereka bertanya kepada Channel 10, siapa sebenarnya pasukan berseragam putih itu?

Sudah meletup tetapi ranjau masih utuh

Semasa para mujahidin tersepit, haiwan-haiwan dan alam tiba-tiba ikut membantu, bahkan menjelma menjadi sesuatu yang menakutkan.

Sebuah kejadian “aneh” terjadi di Gaza Selatan, tepatnya di daerah Ai Maghraqah. Semasa itu para mujahidin sedang memasang ranjau. Di saat mengulung kabel, tiba-tiba sebuah pesawat pengintip Israel menjejak mereka. Bom pun dijatuhkan ke lokasi itu.

Nasib baik para mujahidin selamat. Namun, kabel pengubung ranjau dan pemicu yang tadi hendak disambung menjadi terputus. Tidak ada kesempatan lagi untuk menyambungnya, karena pesawat masih berputar-putar di atas.

Tak lama kemudian, beberapa kereta tank Israel mendekati lokasi di mana ranjau-ranjau tersebut ditanam. Bukan sahaja melintasi, kereta-kereta tank itu malah berhenti tepat di atas peledak yang sudah tak berfungsi itu.

Apakan daya, kaum Mujahidin tak mampu berbuat apa-apa. Kabel ranjau jelas tak mungkin disambung, sementara kereta-kereta tank Israel telah berkumpul di atas ranjau.

Mereka merasa amat sedih, bahkan ada yang menangis ketika melihat pemandangan itu. Sebahagian yang lain berdoa, “Allahumma kama lam tumakkinna minhum, allahumma la tumakkin lahum,” yang bermaksud, “Ya Allah, sebagaimana Engkau tidak memberikan kesempatan kami menghadapi mereka, jadikanlah mereka juga tidak memiliki kesempatan serupa.”

Tiba-tiba, ketika fajar tiba, terjadilah keajaiban. Terdengar ledakan dahsyat persis di lokasi penanaman ranjau yang tadinya tak berfungsi.

Setelah tentera israel pergi dengan membawa kerugian akibat ledakan lersebut, para mujahidin segera melihat lokasi ledakan. Sungguh aneh, ternyata seluruh ranjau yang telah mereka tanam itu masih utuh. Dari mana datangnva ledakan? Wallahu a’lam.

Masih dari wilayah Al Maghraqah. Semasa pasukan Israel menembak peledak ke salah satu rumah, hingga rumah itu terbakar dan api menjalar ke rumah sebelahnya, para Mujahidin rasa khuatir jika api itu semakin tak terkawal.

Seorang dari mujahidin itu lalu berdoa,”wahai dzat yang merubah api menjadi dingin dan tidak membahayakan untuk Ibrahim, padamkanlah api itu dengan kekuatan-Mu.”

Maka, tidak lebih dari tiga minit, api pun padam. Para Mujahidin menangis terharu karena mereka merasa Allah Subhanuhu Wa Ta’ala (swt) telah memberi pertolongan dengan terkabulnya doa mereka dengan segera.

Isnin, 16 Ogos 2010

YAHUDI, ARMAGEDDON DAN ARMADA UMAT ISLAM


Ketika Armada Mavi Marmara bergerak menuju Gaza, suatu persoalan pantas menerjah fikiran ialah ‘Tidakkah mereka takut kepada serangan Yahudi?’ Yahudi ini, satu dunia kenal fe’el dan perangainya. Beribu nyawa telah melayang di hujung senjata rejim Yahudi ini tanpa sebarang rasa takut ibarat membunuh cicak dinding sahaja. Bagaimana armada ini hendak berdepan dengan manusia zalim yang menggelar diri mereka sebagai ‘born to kill’ ini?

Dan persoalan yang timbul di kalangan masyarakat dunia adalah bilakah isu ini akan selesai? Masyarakat dunia semakin musykil. Persoalan yang timbul juga adalah, bilakah masyarakat dunia hendak meraikan ketewasan dan ketumbangan bangsa yahudi yang telah bermaharajalela dengan undang-undang rimbanya di atas permukaan bumi ini? Masyarakat dunia sudah bosan dengan perangai bangsa yahudi dan jengkel dengan keangkuhan serta kesombongan mereka atas kedudukan mereka sebagai anak emas kuasa besar Amerika Syarikat.

Kadang-kadang timbul juga persoalan dalam fikiran.. ‘Allah Maha Berkuasa dan Maha Pencipta segala makhluk termasuklah Tuhan Pencipta batang tubuh bangsa Yahudi itu, mengapa Allah tidak ‘meng-hancur-lumat-punahkan’ bangsa Yahudi itu?’.
Hari ini pemimpin-pemimpin umat Islam di dunia semakin lantang bersuara. Yang bersuara termasuklah pemimpin-pemimpin Islam di Malaysia yang mempertikaikan kedudukan negara haram Yahudi dan mana-mana proksi yang membawa agenda Yahudi. Akibatnya, pemimpin-pemimpin Islam ini telah menerima serangan langsung pertubuhan-pertubuhan Yahudi. Apa yang menjadi kerisauan adalah mereka ini akan menjadi sasaran homisid Yahudi sebagaimana yang mereka perlakukan terhadap beberapa karakter sebelum ini seperti Syeikh Ahmad Yassin, Syeikh Abdul Azizi Rantisi dan beberapa orang syuhada’ yang syahid di hujung senjata pembunuh ini. Ura-ura mengatakan mereka ini jugalah yang telah membunuh beberapa karakter terkenal dunia seperti Puteri Diana, John F. Kennedy dan Micheal Jackson.
Kadangkala timbul idea di dalam fikiran, mungkin umat Islam perlu menyusup masuk ke dalam organisasi Israel ini, dan menjadi ‘pembunuh senyap’ yang merosakkan organisasi Yahudi ini dari dalam sebagaimana yang telah dilakukan oleh Mustapha Kamal Attarturk yang telah meruntuhkan Daulah Islamiyyah Uthmaniyyah di Turki.
Alangkah baiknya jika kita turut menjadi peserta di dalam Armada Mavi Marmara ini, menjadi pemburu syahid, kerana itulah jalan pintas ke syurga. Sebahagian besar mereka telah kembali ke negara masing-masing, tetapi habuk-habuk jihad tetap melekat di lapisan betis mereka. Habuk-habuk ini akan menjadi saksi di hadapan Allah, bahawa mereka juga pernah turun ke medan jihad. Saat itu mereka berbangga di hadapan manusia lain yang tidak pernah menawarkan diri ke medan jihad, malah tidak pernah pun terlintas dalam fikiran untuk pergi berjihad di Palestin bagi memburu salah satu dari dua kemenangan.
Masih jauhkah Armageddon yakni perang menjelang kiamat? Atau Perang Dunia Ke-3? Adakah perang ini akan meletus di kita masih ada sisa umur di muka bumi? Ya Allah, masukkanlah kami dalam jemaah kaum muslimin dalam Armageddon ini, yang akan memerangi bangsa yahudi di akhir zaman, sebagaimana yang telah disabdakan oleh Rasulullah SAW, yang bakal membunuh bangsa-bangsa yahudi ini di akhir zaman. Cita-cita dan keghairahan untuk melihat kemenangan Islam dalam perang ini tidak boleh dibandingkan dengan keghairahan peminat tegar bola sepak untuk melihat kemenangan pasukan favouritenya di atas padang bola. Keghairahan ini hanya boleh diukur melalui kata-kata tentera-tentera Rom semasa peperangan melawan tentera Islam di medan Mu’tah, ‘Bagaimana mungkin kami mampu menewasan suatu kaum (Islam) yang mereka ini mencita-citakan kematian melebihi cita-cita kami untuk terus bertahan hidup?’.
Yahudi perlu tahu, bahawa umat Islam ini tidak sama dengan umat lain. Satu darah syuhada yang tumpah di atas tanah kerana kezaliman akan menjadi baja yang menyuburkan lagi bilangan pemburu-pemburu syahid di muka bumi. Yahudi juga perlu tahu, dada umat Islam ibarat kelongsong yang sedang diisi dengan peledak, jika kepanasannya telah penuh dan membara, ia akan meletup tanpa mampu untuk ditahan-tahan. Yahudi juga perlu tahu, bahawa umat Islam ibarat harimau yang sedang tidur. Jika diacah, lambat laun ia akan terjaga dan membaham.
Ratusan tahun umat Islam telah bersabar, akan tiba suatu masa, armada umat Islam seluruh dunia akan berangkat dan berkumpul di Baitul Maqdis untuk melaksanakan suatu misi akhir zaman. Armada ini akan membawa misi yang pernah disebutkan di dalam hadis Rasulullah SAW: Dari Nabi saw. bersabda: Kamu sekalian pasti akan memerangi orang-orang Yahudi, lalu kamu akan membunuh mereka, sehingga batu berkata: Hai muslim, ini orang Yahudi, ke mari dan bunuhlah dia!. (Hadith Riwayat Muslim).
Jangan ada lagi rundingan. Rundingan telah menemui titik noktahnya sejak turunnya ayat kepada Rasulullah SAW: Maka (kami lakukan terhadap mereka beberapa tindakan), disebabkan mereka melanggar perjanjian itu, dan karena kekafiran mereka terhadap keterangan-keterangan Allah dan mereka membunuh nabi-nabi tanpa (alasan) yang benar dan mengatakan: ‘hati kami tertutup’. Bahkan , sebenarnya Allah telah mengunci mati hati mereka karena kekafirannya, karena itu mereka tidak beriman kecuali sebagian kecil dari mereka. (An-Nisa’: Ayat 155).
Mana mungkin seekor musang yang telah terdidik beratus tahun membaham daging, tiba-tiba berubah kepada memakan lobak di dalam kebun. Jika berlaku pun rundingan dengan yahudi, berhati-hatilah, kerana pen untuk menandatangani perjanjian ada di atas meja, tetapi senapang mossad ada tersembunyi di bawah meja. Pengaruh yahudi semakin melebar ke dunia. Jika peluru yahudi tidak sampai kepada kita di Malaysia, lambat laun peluru yahudi itu akan menembusi dada-dada anak cucu cicit kita tanah air ini. Demi masa depan generasi anak-anak kita, biarlah kita merintis perjuangan ini, dan kita atau merekalah yang akan menyempurnakan kemenangannya.

Dr HM Tuah Iskandar Al-Haj telah mengarang suatu buku bertajuk Nak Ke Tak Nak? Kita ingin mengambil semangat dari tajuknya untuk dikaitkan dengan persoalan jihad ini. Jihad bagi umat Islam adalah suatu pilihan menuju syurga Allah sepantas kilat. Bila disebut ‘pilihan’, maka ramai umat Islam yang mengambil sikap tidak ingin memilih, kerana ia suatu pilihan. Jika disebut pilihan, maka umat Islam boleh mengambil sikap memilih atau tidak memilih. Inilah silap faham di kalangan umat Islam. Pilihan di sini membawa maksud, memilih syurga Allah dengan JALAN PANTAS atau JALAN PANJANG. Jika inginkan syurga Allah sepantas kilat, haza hua’tariq (Ini jalan kami-jalan jihad). Tetapi, untuk memilih jalan ini, berapa ramai umat Islam yang NAK berbanding TAK NAK?
Sebuah hadis diriwayatkan daripada Thauban r.a., bahawa Rasulullah SAW bersabda, yang bermaksud: ‘Setelah aku wafat, setelah lama aku tinggalkan, umat Islam akan lemah. Di atas kelemahan itu, orang kafir akan menindas mereka bagai orang yang menghadapi piring dan mengajak orang lain makan bersama.’ Maka para sahabat r.a. pun bertanya, ‘Apakah ketika itu umat Islam telah lemah dan musuh sangat kuat?’ Sabda Baginda SAW: ‘Bahkan masa itu mereka lebih ramai tetapi tidak berguna, tidak bererti dan tidak menakutkan musuh. Mereka adalah ibarat buih di laut’. Sahabat bertanya lagi, ‘Mengapa seramai itu tetapi seperti buih di laut?’ Jawab Rasulullah SAW, ‘Kerana ada dua penyakit, iaitu mereka ditimpa penyakit al-Wahn’. Sahabat bertanya lagi, ‘Apakah itu al-Wahn?’ Rasulullah SAW bersabda: ‘Cintakan dunia dan takut akan kematian’. Muhasabah Rasulullah untuk diri umat Islam, cintailah akhirat dengan memperbanyakkan mengingati akhirat dan cintailah kematian yang benar dengan paling bersedia untuk menghadapinya.

KENAPA KITA PERLU MENYOKONG PALESTIN

Pembunuhan, rampasan, dan penculikan penumpang kapal-kapal yang membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza yang turut disertai oleh sukarelawan Malaysia, menjadi satu peringatan kepada semua rakyat Malaysia bahawa Israel melakukannya dengan bebas daripada hukuman, mengingkari undang-undang antarabangsa dan menghina pendapat awam dunia.

Kapal-kapal itu cuba untuk menghantar bantuan ke Gaza yang kini terkepung oleh Israel sejak 2006. Kepungan yang bertentangan dengan undang-undang ini telah menafikan penduduk Palestin kemudahan asas bagi keperluan harian mereka yang secara tidak langsung menjadikan mereka hidup dalam kebuluran.

Makanan, ubatan, air, simen, malah pensil dan sabun tidak dibenarkan masuk ke Gaza oleh pihak berkuasa Israel. Pada hakikatnya Israel telah berjaya dalam memusnahkan ekonomi Palestin; menjadikan 80% daripada penduduknya bergantung kepada bantuan makanan dan 90% hidup dalam kemiskinan; lebih separuh daripada isirumah makan hanya sekali sehari; lebih 60% kanak-kanak menghidap anemia dan kekurangan zat makanan; meracuni tanah dan airnya dan menyebabkan beribu-ribu penduduk kehilangan tempat tinggal sejak serangan tentera pada 2008-2009. Penduduk Palestin terperangkap di Gaza dan beratus orang lagi mati kerana mereka tidak dibenarkan keluar untuk mendapatkan rawatan perubatan yang dapat menyelamatkan nyawa.

Kita jangan lupa peranan Amerika Syarikat (AS) dan Kesatuan Eropah (EU) dalam tragedi ini apabila mereka mengenakan sekatan ekonomi yang menyokong kepungan Israel untuk menghukum penduduk Gaza kerana memilih Hamas pada Januari 2006 dalam pilihan raya yang bebas dan adil.

Kepungan yang tidak berperikemanusiaan ini diperkukuhkan lagi apabila AS mendalangi rampasan kuasa yang gagal terhadap kerajaan yang diketuai Hamas di Gaza pada 2007. Dengan kerjasama rapat dari Mesir, Israel berjaya menukarkan Gaza kepada penjara terbuka untuk 1.5 juta penghuninya. Mesir kini menguatkan lagi penjara itu dengan menutup terowong bawah tanah yang digunakan untuk membawa makanan dan kemudahan lain ke Gaza.

Kita perlu jelas bahawa masalah Palestin bukanlah hanya krisis kemanusiaan. Isu utama ialah pendudukan tentera Israel secara haram dan perampasan ke atas penduduk Palestin. Kini hampir empat juta rakyat Palestin hidup di bawah pendudukan yang paling kejam dan lama dalam sejarah moden.

Di bawah pendudukan ini rakyat Palestin mengalami keganasan, pembunuhan, dan kekejaman di tangan tentera Israel pada setiap hari. Lebih 40 tahun Israel mengepung seluruh penduduk di sebalik halangan dan pusat pemeriksaan; merampas tanah dan air mereka; memusnahkan rumah, perniagaan dan tanaman mereka; memindahkan penduduk; membunuh orang awam dengan sewenang-wenangnya melalui serangan bersenjata untuk membunuh mereka yang disyaki militan; menjalankan penculikan, membunuh, menyiksa dan menghukum secara kolektif.

Pembunuhan dan jenazah golongan muda dan bayi yang terbunuh oleh serangan bom dan peluru senjata Israel menjadi satu pemandangan biasa pada setiap hari. Kanak-kanak dibunuh di pusat pemeriksaan, di jalan raya, dalam perjalanan ke sekolah dan di rumah mereka. Perangkaan ini kurang menarik berbanding pengeboman bunuh diri. Itulah ketidakadilan, penghinaan, penderitaan, dan keganasan yang terpaksa dihadapi oleh rakyat Palestin di tangan tentera Israel.

Malangnya kita tidak dapat membaca kekejaman dan pencabulan hak asasi manusia ini di dalam media korporat Barat kerana laporan mereka yang berat sebelah.

Israel terus mengembangkan penempatan haram di wilayah yang diduduki yang melanggar undang-undang antarabangsa. Ia telah membina tembok pemisah di dalam tanah Palestin yang jelas melanggar undang-undang dan sesuatu yang tidak bermoral menurut Mahkamah Keadilan Antarabangsa.

Keganasan sistematik terhadap penduduk dan tanah mereka jelas merupakan strategi untuk menafikan rakyat Palestin terhadap tanah mereka dan menghapuskan budaya, geografi, identiti, masyarakat dan sejarah kewujudan mereka.

Pencerobohan Israel selama tiga minggu ke atas Gaza pada 27 Disember 2008 – 20 Januari 2009 membunuh lebih 1,400 penduduk Palestin, di mana lebih 80% daripadanya merupakan orang awam. Enam ribu empat ratus buah rumah musnah dan kira-kira 75% bangunan musnah sehingga hari ini akibat kepungan yang berterusan.

Sepanjang pembunuhan ini tiada satu pun kuasa Barat yang mengutuk kekejaman itu. Presiden AS Barack Obama yang baru dilantik tidak dapat melakukan apa-apa kerana ia adalah rencana bekas Presiden Bush.

Kemusnahan ke atas Gaza dicapai dengan penggunaan teknologi ketenteraan AS: F-16, helikopter Apache, fosforus putih, depleted uranium, bom kluster, dan senjata baru seperti dense inert material explosives (DIME) yang menyebabkan kecederaan yang tidak pernah dirawat oleh doktor sebelum ini. Senjata ini disediakan oleh AS yang kebanyakannya sebagai geran ketenteraan. Pada hakikatnya Gaza digunakan sebagai makmal untuk menguji keberkesanan pembunuhan dengan senjata baru ini.

Pada September 2009, Misi Mencari Fakta diketuai oleh Hakim Richard Goldstone mendapati terdapat beberapa bukti menunjukkan pencabulan serius oleh Israel terhadap hak asasi manusia antarabangsa dan undang-undang kemanusiaan di Gaza dan Israel telah melakukan satu jenayah perang serta jenayah terhadap kemanusiaan.

AS mengutuk Laporan Goldstone dan menganggapnya ‘cacat’ dan ‘tidak seimbang’. Sekutu Eropah juga gagal untuk mengesahkannya. Pentadbiran Obama juga telah menyekat sebarang pertimbangan Majlis Keselamatan berhubung laporan itu bagi memastikan Israel dilindungi daripada siasatan terhadap jenayah perang.

Dalam episod terbaru, di mana Israel telah membunuh sekurang-kurangnya 10 orang awam, sokongan AS yang berterusan kepada Israel yang jelas mencabuli undang-undang antarabangsa sekali lagi dapat dilihat. Majlis Keselamatan PBB gagal untuk mengemukakan resolusi terhadap Israel malah AS hanya mengeluarkan ‘kenyataan presiden’ yang mengkritik dengan lemah sepertimana yang dianggap oleh Menteri Luar Turki sebagai ‘perompak dan lanun’ dan ‘pembunuhan yang dilakukan oleh sebuah negara’.

Amat jelas sekali sikap dwistandard yang diamalkan oleh kuasa Barat menunjukkan kepada kita bahawa undang-undang antarabangsa tidak tertakluk kepada mereka dan rakan-rakan. Oleh sebab itu, Israel terus menikmati perlindungan AS dan sekutu Eropah dan tidak tertakluk kepada sekatan atau resolusi Majlis Keselamatan.

Tetapi terdapat berita baik untuk kita semua. Warga dunia kini dapat melihat dasar hipokrit dan pengecut kerajaan mereka terhadap Palestin dan kegagalan PBB dalam mendukung undang-undang antarabangsa berhubung Israel.

Tidak lagi sekadar sokongan kemanusiaan, kini pergerakan perpaduan global semakin berkembang untuk memulakan kempen boikot terhadap Israel. Rakyat biasa dan pengguna menggesa supaya tindakan diambil terhadap Israel sepertimana yang dilakukan terhadap rejim apartheid Afrika Selatan dengan ‘boikot, menarik pelaburan dan sekatan’ (BDS).

BDS yang dimulakan oleh pertubuhan awam Palestin pada 2005 untuk mengakhiri sikap Israel yang bebas daripada hukuman dan mendukung hak asasi manusia sejagat kini mendapat sokongan komuniti dunia melibatkan kesatuan sekerja, ahli akademik, pihak gereja, individu dan NGO.

Sudah pun terdapat banyak kejayaan terhadap boikot pengguna seperti penolakan produk makanan di Eropah: Di Britain pihak Sainsbury dan Tesco menerima tekanan untuk mengenal pasti produk ‘petempatan’ yang mana penjualannya melanggar klausa hak asasi manusia dalam perjanjian perdagangan EU dengan Israel.

Kempen terhadap produk kecantikan Ahava buatan petempatan haram Tebing Barat memaksa syarikat itu menggugurkan duta selebriti Kristin Davis bintang dalam Sex in the City. Produk Ahava kini sedang diboikot di Eropah.

Kempen BDS lain ialah mensasarkan Caterpillar yang mana jentera beratnya digunakan oleh tentera Israel untuk memusnahkan rumah rakyat Palestin.

Di Ireland, bantahan terhadap Veolia (dikenali di UK kerana menjalankan kereta api Connex dan kontrak sanitasi) kepada Dewan Bandar Raya Dublin meminta supaya majlis bandar raya itu tidak memperbaharui atau menandatangani sebarang kontrak dengan syarikat itu. Di Australia, Veolia kehilangan bidaannya untuk loji penyahmasinan bernilai berbilion dolar. Kontrak Veolia untuk mengendalikan sistem metro di Stockholm juga tidak diperbaharui. Veolia adalah syarikat Perancis yang merancang untuk membina sistem keretapi di Baitulmuqadis dan membina secara haram kawasan pembuangan sampah Tovlan di Tebing Barat.

Menarik pelaburan daripada syarikat yang melakukan perniagaan di Israel dan syarikat Israel sudah pun berlaku. Gereja Presbyterian AS mengundi untuk ‘proses memilih menarik balik pelaburan dalam perbadanan multinasional yang menjalankan perniagaan dengan Israel’. Pelajar Berkeley, Universiti California meluluskan usul dalam senat universiti menggesa ditarik pelaburan daripada syarikat yang membekalkan Israel dengan bahan yang digunakan oleh tenteranya.

Norway mengeluarkan syarikat Elbit Systems Ltd., Israel yang membina tembok pemisah di wilayah yang diduduki daripada portfolio dana pencen global negara itu. Elbit Systems membina sistem elektronik bagi pengawasan, perisikan dan komunikasi. Gereja England juga telah memutuskan untuk menarik pelaburan £2.2 juta daripada Caterpillar.

Kempen BDS telah memberikan momentum sejak 22 hari Israel melakukan pembunuhan di Gaza.

Seminggu selepas pembunuhan Israel di Gaza, South African Transport dan Allied Workers Union enggan untuk memunggah muatan daripada kapal Israel di Durban.

The Scottish Trade Union Congress turut mengikut langkah South African Trade Union Federation COSATU dan Irish Congress of Trade Union untuk melaksanakan BDS terhadap Israel. The British Trade Union Congress mewakili lebih 6.5 juta pekerja juga turut melakukan boikot.

Pergerakan BDS turut menggesa artis di mana sahaja tidak ke Israel. Santana telah membatalkan jelajahnya dan U2 juga turut memutuskan untuk ke sana. Kumpulan rock AS Pixies turut membatalkan konsert di Tel Aviv minggu ini akibat desakan daripada hasil kempen di dalam Israel.

Jenayah perang Israel yang didedahkan di Gaza bermakna pemimpin politik dan tentera Israel kini terpaksa memeriksa dengan peguam dan ejen pelancongan mereka sebelum membuat perjalanan ke negara yang mempunyai undang-undang universal jurisdiction. Pada Disember 2009, majistret London mengeluarkan waran tangkap terhadap Tzipi Livni, bekas Menteri Luar Israel kerana jenayah perang di Gaza. Pada September, ‘imuniti diplomatik’ telah menyelamatkan Ehud Barak, Menteri Pertahanan Israel ketika pencerobohan Gaza daripada ditahan oleh Scotland Yard.

Kempen terhadap mereka yang bertanggungjawab terhadap jenayah perang di Gaza untuk dibawa ke muka pengadilan merupakan bahagian penting daripada kempen keadilan untuk Palestin.

Kini Malaysia telah menyaksikan dan mengalami sendiri keganasan Israel, apa yang diperlukan ialah menguatkan perpaduan kita dengan rakyat Palestin dan menyokong kempen BDS. Dengan turut menyertai penentangan tanpa keganasan global, kita turut menyuarakan kekejaman kuasa Barat dalam dasar penghapusan etnik Israel di Palestin. BDS hanya satu-satunya harapan untuk memaksa Israel mengakhiri pendudukan mereka.

Sehubungan itu, kami menggesa Menteri Pengangkutan mempertimbangkan dengan serius dasarnya memandangkan terdapat pendedahan yang menyatakan pelabuhan Malaysia turut memberikan perkhidmatan kepada kapal-kapal Israel. Dasar kerajaan Malaysia dan sokongan kepada Palestin mestilah padu dan boleh dipercayai.
SM MOHAMED IDRIS, PRESIDEN PERSATUAN PENGGUNA PULAU PINANG.

Selasa, 10 Ogos 2010

Madrasah Tarbiyyah of Ramadhan

Dalam bulan ramadhan yang akan datang, saya berazam untuk menyibukkan diri dengan beribadat kepada Allah. Mungkin akan ada sedikit perubahan dalam jadual kehidupan saya. Dalam masa yang ada ini, saya mohon kepada Allah untuk diberi ketenangan... di ampunkan segala dosa...

Ganjaran atas beratnyua kemudharatan yang ditimpakan

Terkadang saya merasakan sayalah insan yang paling malang. Kesulitan demi kesulitan menimpa sejak akhir-akhir ini.

Tiba-tiba Allah pertemukan saya dengan seseorang. Seseorang yang akan mengajar saya erti tabah. Seseorang yang telah mengajar saja betepa berat sekalipun dugaan yang saya rasa, ada lagi orang lain yang mendapat dugaan yang lagi berat daripada apa yang saya rasakan.

Dalam beberapa ketika yang saya sempat bersama si adik seagamaku ini, saya tidak melihat raut wajah kesedihan yang ada pada dia. Sekiranya nak dibandingkan dengan dugaan yang dia ceritakan kepada saya, saya rasakan kalaulah saya ditimpakan masalah sebegitu(nauzubillah), mungkin saya sendiri tidak dapat bertahan. Namun saya dapat rasakan hatinya begitu tabah dalam menghadapi semua ini...

Hanya doa yang dapat saya sampaikan untuk menemaninya sepanjang dia menempuhi segala ranjau dan masalah dalam kehidupannya. Ingatlah, "di akhir kegelapan, akan ada cahaya yang bersinar cerah..." Tika itu kita akan merasakan betapa nikmatnya kebahagiaan... Good luck brother...

Selasa, 3 Ogos 2010

DOA RABITHA

Ya Allah Engkau mengetahui bahawa.. hati-hati ini telah berkumpul kerana mengasihi Mu Bertemu untuk mematuhi perintah Mu Bersatu memikul beban dakwah Mu Hati-hati ini telah mengikat janji setia.. untuk mendaulat dan menyokong syariatMu Maka eratkan lah ya Allah akan ikatannya Kekalkan kemesraan antara hati-hati ini Tunjukkanlah kepada hati-hati ini.. akan jalannya yang sebenar Penuhkanlah piala hati ini.. dengan limpahan iman, keyakinan dan keindahan tawakkal kepada Mu Hidup suburkanlah hati-hati ini.. dengan makrifat, pengetahuan sebenar tentangMu Jika Engkau mentakdirkan mati Maka matikanlah pemilik hati-hati ini.. sebagai para syuhada' dlm perjuangan agama Mu Engkau lah sebaik-baik sandaran.. dan sebaik-baik penolong ya Allah Perkenankanlah permintaan ini Amin ya rabbal A'alamin.. Allah, on this day,make my fasts worthy of appreciantion and acceptance,according to what please You,and pleases the Messenger,the branches being strengthened by the roots,for the sake of our leader, Muhammad, and his purified familiy.Praise be to Allah,the Lord of the worlds.